Hay, disini kita akan membahas tentang" rock ataupun kita " smua ^_^ enjoy ya

Dust In The Wind :)

Posted by : ...

I close my eyesOnly for a moment and the moment's goneAll my dreamsPass before my eyes with curiosity
Dust in the windAll they are is dust in the wind
Same old songJust a drop of water in an endless seaAll we doCrumbles to the ground, though we refuse to see
(Aa aa aa)Dust in the windAll we are is dust in the windOh, ho, ho
Now don't hang onNothin' last forever but the earth and skyIt slips awayAnd all your money won't another minute buy
Dust in the windAll we are is dust in the wind


Ya... kita hanyalah butiran debu dalam angin..siap diterbangkan kapan saja. 
Saat mata terpejam sejenak saja, bisa jadi semua kenangan indah, semua mimpi-mimpi indah kita sudah hilang tak kita jumpai lagi, bahkan sebelum mata kita kembali terbuka. Bagaimana bisa terjadi? Iya tentu saja bisa, bukankah kematian itu datang tak terduga? Bukankah kematian bisa datang dengan begitu cepatnya? Bukankah masa muda bukan berarti kita aman dari yang namanya kematian?Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 

Daan... saat kematian itu sudah datang, bukankah seakan tak ada artinya lagi semua keindahan yang kita nikmati di dunia ini? BUkankah itu artinya selesai sudah semua impian-impian indah yang telah kita susun dengan begitu bersemangat sebelumnya?? Karena tugas kita di dunia ini sudah selesai dan kita harus kembali bersatu denganNya. Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 



Kalau diibaratkan lautan, bukankah kita tak lebih dari setetes air yang menetes dari ujung jari kita. Bahwa saat kita melakukan banyak hal pun di dunia ini, maka akhirnya semuanya akan tetap sama. Semua dari tanah akan kembali ke tanah, semua berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya. Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Kita ibarat debu, seolah tak bermakna. Seolah tak bermakna karena seandainya kita mengisi seluruh hidup kita dengan kebaikan pun, itu sama sekali belum ada apa-apanya dibandingkan kekuasaanNya yang sungguh tak terbatas. Menjadi "seolah" tak bermakna karena sebenarnya kita punya kesempatan untuk menjadi bermakna. Namun demikian, bisa jadi benar-benar menjadi tanpa makna saat kita tidak mengisi waktu kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Setiap detik, setiap menit waktu berlalu... dan semuanya akan kita pertanggung jawabkan nantinya. Untuk setiap menit waktu yang terbuang, bahkan uang kita tak akan mampu membelinya untuk kembali. Semuanya telah berlalu, semuanya telah tercatat di dalam catatanNya... Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Kita ibarat debu, diantara begitu banyak karuniaNya. Kita adalah manusia yang lemah tanpaNya. Bagaimanakan kita bisa menggerakkan jari kita kalau tanpa bantuanNya? Bagaimanakah kita bisa beribadah jika tanpa pertolonganNya? Bagaimanakah kita bisa melangkah jika tanpa kemudahan dariNya? Bagaimanakah kita dapat bernafas jika tanpa kemurahanNya? Bagaimanakah kita bisa mengedipkan mata tanpa ijin dariNya? Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Bukankah sangat benar perkataanNya yang mulia, "Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?". Bukankah dengan semua ini seharusnya kita menjadi sadar, bahwa tak ada satupun hal yang ada pada diri kita yang tidak bisa kita syukuri? Mari kita semua saling mendoakan... agar kita semua senantiasa terjaga untuk bersyukur, untuk setiap karunia apapun yang diberikan kepada kita. Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Debu, hanyalah debu... yang seolah... tak bermakna.

Keren sekali bukan makna Lagu Dust in The Wind ini.... :)
Minggu, 30 Juni 2013 0 komentar

Sejarah Queen

Posted by : ...
Sejarah Queen
 




Pada era 1970an tidak banyak band yang berekses aliran murni seperti kelompok musik Queen. Kuartet asal Inggris yang beraliran progressive rock, heavy metal serta beragam aliran lainnya ini berhasil memadukan musik yang bombastis dan menciptakan permainan opera dengan alunan gitar dan teknik vokal yang berlapis. Selama bertahun-tahun kelompok Queen membanggakan album mereka dengan motto “tidak ada satu pun album Queen yang merupakan hasil rekayasa efek synthesizer”. Brian May dkk mengeluarkan pernyataan tersebut karena mereka tidak ingin disamakan seperti kelompok band hard rock pasca Led Zeppelin, yang banyak mengandalkan efek synthesizers.

Sang vokalis, Freddie Mercury mencoba membangkitkan karya musik Queen dengan bobot humor sentimentil dan aransemen yang mendekati aransemen musik klasik. Kombinasi yang cukup unik ini dapat didengar pada karya kelompok Queen yang berjudul “Bohemian Rhapsody”. Sementara itu, Freddie Mercury, yang dipandang sebagai sosok flamboyan, ternyata menyimpan rahasia kontroversial, bahwa ia mengalami penyimpangan perilaku seksual, biseksual. Hal ini tertuang jelas sekali dalam musik Queen, mulai dari judul lagu yang dipilih sampai ke pengungkapan hasrat secara tidak langsung yang tertulis pada lirik lagunya. Tak lama berselang setelah Freddie mengakui hal tersebut, pada tahun 1992 ia meninggal dunia akibat penyakit AIDS yang dideritanya. Memang aneh apabila kita mengetahui bahwa lagu pujaan kaum gay seperti “We Are The Champion”, justru menjadi lagu yang digunakan untuk merayakan momen kemenangan di bidang olahraga. Namun hal tersebut bisa terjadi karena kepiawaian mengolah tampilan musik yang dimiliki Freddie Mercury, sebagai sosok yang sangat dinamis dan karismatik dalam sejarah musik rock. Berkat bakat Freddie pula lah, kelompok Queen berhasil menjadi salah satu kelompok terkemuka di dunia pada pertengahan tahun 1970an.

Di Inggris sendiri, kelompok Queen harus puas menjadi band nomer dua, karena dikalahkan oleh popularitas dan koleksi musik The Beatles pada tahun 1990an. Saudara, meskipun menyandang popularitas, pada tahun 1979 majalah musik Rolling Stones pernah menyebut album Queen yang diberi judul Jazz, sebagai album fasis. Boleh saja kritik tajam datang menghujam, namun popularitas kelompok Queen tidak tampak terguncang. Pada penghujung tahun 1980an, kelompok yang digawangi oleh Freddie Mercury, John Deacon, Brian May, dan Roger Taylor ini tetap mempunyai pengikut yang fanatik, kecuali di negara Amerika Serikat.

Tokoh yang berperan sebagai pendiri kelompok musik Queen adalah sang penabuh drum Roger Taylor dan gitaris Brian May. Pada tahun 1967, Roger Taylor dan Brian May pernah tergabung dalam kelompok musik beraliran rock psychedelic yang bernama Smile. Setelah vokalis utama Tim Staffel hengkang dari kelompok Smile tahun 1971, Brian May dan Roger Taylor membentuk kelompok musik bersama Freddie Mercury. Freddie Mercury sendiri merupakan mantan vokalis kelompok Wreckage. Beberapa bulan kemudian, John Deacon bergabung sebagai pemain bass pada kelompok yang dibentuk Brian, Roger serta Freddie dan mulai berlatih bersama. Dalam kurun waktu 2 tahun, setelah keempat personil menyelesaikan kuliahnya, mereka mulai menggelar sejumlah pertunjukan.

Beberapa saat sebelum album Queen II dirilis, kelompok Queen pernah tampil dalam kontes musik Top of Pops, mereka tampil membawakan lagu “Seven Seas of Rhye”. Baik lagu dan kehadiran Queen di kontes tersebut benar-benar menghasilkan kesuksesan yang cukup memuaskan. Single “Seven Seas of Rhye” sukses melesat ke tangga lagu Top Ten, di mana album Queen II berhasil mencapai tangga lagu urutan ke lima. Saudara, sebelum sampai di penghujung tahun 1974, kelompok Queen merilis album mereka yang ketiga, yang diberi judul Sheer Heart Attack. Salah satu single di album tersebut yang berjudul “Killer Queen” berhasil menempati urutan ke dua tangga lagu di blantika musik Inggris, sekaligus menghantar album Sheer Heart Attack ke urutan yang sama.

Kesuksesan album Sheer Heart Attack menembus pasar musik di Amerika Serikat, ternyata menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan album A Night at the Opera pada tahun berikutnya, atau tahun 1975. Tetapi memang, kesuksesan yang diraih ini, bukanlah tanpa usaha. Banyak fakta yang membenarkan bahwa kelompok Queen bekerja sangat keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksi album A Night at the Opera, dan bisa dikatakan bahwa album tersebut merupakan album rekaman termahal yang pernah dirilis saat itu. “Bohemian Rhapsody”. Single ini merupakan salah satu rekaman yang terdapat di album A Night at the Opera, yang kemudian menjadi lagu simbolis bagi kelompok asal London, Inggris ini. “Bohemian Rhapsody” mempunyai nuansa selingan opera yang masih cukup kental namun juga diselingi ciri khas musik metal.

Kelompok Queen membutuhkan waktu 3 minggu untuk merekam lagu tersebut, dan pengambilan suaranya pun sampai beberapa kali. Video musik konseptual diproduksi untuk memberikan dukungan popularitas bagi lagu “Bohemian Rhapsody. Hasilnya, lagu ini berhasil menjadi single nomer satu dan bertahan selama 9 minggu di Inggris, serta memecahkan rekor sebagai single terlama yang berada di tangga lagu Inggris. Lagu “Bohemian Rhapsody” dan album A Night at the Opera juga sama-sama menuai keberhasilan di Amerika Serikat. Album A Night at the Opera sendiri sukses berada di jajaran Top Ten chart album Amerika Serikat dan tak lama kemudian meraih penghargaan platinum.

Setelah sukses dengan A Night at the Opera, Queen meraih predikat superstar dan berkat predikat superstar tersebut, Queen langsung menjadi legenda dunia musik rock. Meskipun sudah menjadi legenda, namun kelompok Queen tetap bekerja keras menekuni karirnya. Pada musim panas di tahun 1976, Queen tampil dalam konser gratis di Hyde Park, London dan konser ini berhasil memecahkan rekor jumlah pengunjung.
Jumat, 21 Juni 2013 0 komentar

LIRIK LAGU QUEEN -SOMEBODY TO LOVE

Posted by : ...


Can anybody find me somebody to love?
 Each morning I get up I die a little
 Can barely stand on my feet 
Take a look in the mirror and cry
 Lord what you're doing to me 
I have spent all my years in believing you 
But I just can't get no relief, Lord!
 Somebody, somebody 
Can anybody find me somebody to love?
I work hard (he works hard) every day of my life
 I work till I ache my bones 
At the end of the day, 
I take home my hard earned pay all on my own - 
I get down on my knees
 And I start to pray
 Till the tears run down from my eyes
 Lord - somebody - somebody 
Can anybody find me - somebody to love?
(He works hard)
Everyday - I try and I try and I try - 
But everybody wants to put me down 
They say I'm goin' crazy 
They say I got a lot of water in my brain 
Got no common sense 
I got nobody left to believe 
Yeah - yeah yeah yeah
Oh LordSomebody - somebody 
Can anybody find me somebody to love?
Got no feel, I got no rhythm 
I just keep losing my beatI'm ok, I'm alright
 Ain't gonna face no defeat
 I just gotta get out of this prison cell 
Someday I'm gonna be free, Lord!
Find me somebody to love 
Find me somebody to love 
Find me somebody to love
 Find me somebody to love
 Find me somebody to love 
Can anybody find me somebody to love?
0 komentar
Posted by : ...
selamat datang di Blog sederhana saya :)

ini Blog simple :) yang menshare segala hal apapun
Sabtu, 15 Juni 2013 0 komentar
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012-2013 You Share In Here